hukum bacaan surat al mujadalah ayat 11 beserta alasannya
KeutamaanSurah Al-Mulk. Pada ayat pertama, Allah berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan rasul-Nya dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS al- Hujurat [49]: 1). Apa pun yang kita hadapi, ketetapan Allah dan rasul-Nya harus ditempatkan pada posisi terdepan
Ilmupengetahuan adalah hal yang sangat penting untuk dipelajari dan juga diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Surat Al Mujadalah Ayat 11: Bacaan Latin, Arti hingga Adab Menghadiri Majelis dan Menuntut Ilmu Berikut kumpulan hadist menuntut ilmu lengkap dengan hukum dan keutamaanya. Selengkapnya. 16:45 WIB.
Barangsiapamemelihara kehidupan seorang manusia, maka seakan-akan dia telah memelihara kehidupan semua manusia. Sesungguhnya Rasul Kami telah datang kepada mereka dengan (membawa) keterangan-keterangan yang jelas. Tetapi kemudian banyak di antara mereka setelah itu melampaui batas di bumi. ―QS. Al Maa'idah [5]: 32.
Mengenaipengharaman minum khamar, para ahli tafsir berpendapat bahwa ayat ini merupakan tahap terakhir dalam menentukan hukum haramnya meminum khamar. Menurut mereka, Al-Qur'an mengemukakan hukum meminum khamar itu dalam empat tahap. Pertama, berupa informasi tentang adanya kandungan alkohol pada buah anggur pada surah an-Nahl/16:67.
HukumTajwid Surat An-nisa Ayat 146 Lengkap ♦ Annisa artinya adalah perempuan, disebut surat an-nisa karena kebanyakan hukum yang terdapat di dalam surat ini berkaitan dengan kaum perempuan. Ada lebih dari 20 kali surat ini menyebutkan tentang kaum perempuan. Surat an-nisa merupakan salah satu surat madaniyah atau surat yang turun di Madinah.
minh thương dễ tránh yêu thầm khó phòng. Surat Al Mujadalah ayat 11 adalah ayat tentang semangat menuntut ilmu. Berikut ini arti, tafsir dan kandungan makna Al Mujadilah ayat 11. Surat Al Mujadalah المجادلة yang juga dinamakan Al Mujadilah merupakan surat madaniyah. Al mujadalah artinya adalah gugatan sedangkan al mujadilah artinya adalah wanita yang menggugat. Dinamakan demikian karena surat ini adalah jawaban Allah atas ucapan wanita yang mengajukan gugatan mengenai perkataan suaminya. Adapun secara khusus ayat 11, ia adalah ayat yang menjelaskan adab bermajlis dan motivasi untuk menuntut ilmu. Surat Al Mujadalah Ayat 11 Beserta ArtinyaAsbabun Nuzul Al Mujadalah Ayat 11Tafsir Surat Al Mujadalah Ayat 111. Adab Menghadiri Majelis dan Keutamaannya2. Allah Meninggikan Derajat Orang Berilmu3. Pengetahuan dan Balasan AllahKandungan Surat Al Mujadilah Ayat 11 Surat Al Mujadalah Ayat 11 Beserta Artinya Berikut ini Surat Al Mujadalah Ayat 11 dalam tulisan Arab, tulisan latin dan artinya dalam bahasa Indonesia يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ Yaa ayyuhal ladziina aamanuu idzaa qiila lakum tafassahuu fil majaalisi fafsahuu yafsahillaahu lakum. Wa idzaa qillan syuzuu fansyuzuu, yarfa’illaahul ladziina aamanuu minkum walladziina uutul ilma darojaat. Walloohu bimaa ta’maluuna khobiir ArtinyaHai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Baca juga Surat An Nur Ayat 2 Asbabun Nuzul Al Mujadalah Ayat 11 Rasulullah biasa memberikan tempat khusus kepada para sahabat ahli badar. Di suatu hari, ketika majlis sedang berlangsung, datang beberapa sahabat ahli badar. Mereka mengucapkan salam kepada Rasulullah dan beliau menjawabnya. Mereka mengucapkan salam kepada orang-orang di majlis itu dan mereka menjawabnya pula. Namun, tidak ada yang beranjak dari tempat duduknya sehingga para ahli badar itu berdiri. Maka Rasulullah memerintahkan kepada sahabat-sahabatnya yang lain, yang tidak ikut perang badar, untuk mengambil tempat lain agar para ahli badar bisa duduk di dekat beliau. Orang-orang munafik memanfaatkan kesempatan itu dengan menuduh Rasulullah tidak adil. “Katanya Muhammad berlaku adil, ternyata tidak.” Mereka bermaksud memecah belah para sahabat. Ketika tuduhan itu sampai di telinga Rasulullah, beliau menjelaskan bahwa siapa yang memberi kelapangan untuk saudaranya, ia akan mendapatkan rahmat Allah. Para sahabat menyambut seruan Rasulullah itu dan Allah pun menurunkan Surat Al Mujadalah ayat 11. Tafsir Surat Al Mujadalah Ayat 11 ini disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir, Tafsir Fi Zhilalil Quran, Tafsir Al Azhar, Tafsir Al Munir dan Tafsir Al Misbah. Harapannya, agar ringkas dan mudah dipahami. Kami memaparkannya menjadi beberapa poin dimulai dari redaksi ayat dan artinya. Kemudian diikuti dengan tafsirnya yang merupakan intisari dari tafsir-tafsir di atas. 1. Adab Menghadiri Majelis dan Keutamaannya Poin pertama dari Surat Al Mujadalah ayat 11 ini adalah adab dalam majlis dan keutamaannya. يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan “Berdirilah kamu”, maka berdirilah, Kata tafassahuu تفسحوا dan ifsahuu إفسحوا berasal dari kata fasaha فسح yang artinya lapang. Sedangkan kata unsyuzu أنشزوا berasal dari kata nusyuuz نشوز yang artinya tempat yang tinggi. Yaitu beralih ke tempat yang tinggi. Perintah itu berarti, berdirilah untuk pindah ke tempat lain guna memberikan kesempatan kepada orang lain agar duduk di situ. Ayat ini memberikan tuntunan adab atau etika bermajlis. Yakni hendaklah setiap orang berlapang-lapang dalam majlis. Tidak mengambil tempat duduk kecuali seperlunya dan mempersilakan orang lain agar bisa duduk di majlis jika masih memungkinkan. Dalam Surat Al Mujadalah ayat 11 ini juga ada tuntunan, hendaklah seseorang memberikan tempat yang wajar serta mengalah kepada orang-orang yang dihormati dan orang-orang yang lemah. Dalam konteks asbabun nuzul, para sahabat ahli badar adalah orang-orang yang memiliki keutamaan dan kedudukan mulia dalam Islam karena jasa besar mereka dalam perjuangan. Karena itulah Rasulullah memberikan tempat khusus kepada mereka. Imam Qurthubi menjelaskan, boleh bagi seseorang mengutus pembantunya untuk mengambilkan tempat duduk baginya di masjid. Dengan catatan, pembantunya itu berdiri untuk pindah ke tempat lain ketika yang mengutusnya datang dan duduk. Namun secara umum, dilarang menyuruh seseorang untuk pindah dari tempat duduknya untuk ia tempati. لاَ يُقِمِ الرَّجُلُ الرَّجُلَ مِنْ مَجْلِسِهِ ثُمَّ يَقْعُدْ فِيهِ “Janganlah seseorang menyuruh berdiri orang lain dari majlisnya lalu ia duduk menggantikannya.” HR. Ahmad Orang yang memberi kelapangan kepada orang lain, ia akan diberi kelapangan oleh Allah. Orang yang memberikan tempat duduk kepada orang lain, ia juga mendapat kebaikan dari Allah. Baca juga Ayat Kursi 2. Allah Meninggikan Derajat Orang Berilmu Poin kedua dari Surat Al Mujadalah ayat 11 ini adalah keutamaan orang yang berilmu. Bahwa Allah akan meninggikan derajat mereka. يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Ibnu Katsir menjelaskan, janganlah memiliki anggapan bahwa apabila seseorang dari kalian memberikan kelapangan untuk tempat duduk saudaranya yang baru tiba atau ia disuruh bangkit untuk saudaranya itu merendahkannya. Tidak, bahkan itu merupakan suatu derajat ketinggian baginya di sisi Allah. Orang yang mau memberikan kelapangan kepada saudaranya dan bersegera saat disuruh Rasulullah bangkit, mereka adalah orang-orang berilmu yang tahu adab majlis. Maka Allah meninggikan derajat mereka. Firman Allah ini juga berlaku umum, siapa pun yang beriman dan berilmu, Allah akan meninggikan derajatnya. Tak hanya di dunia, tapi juga di akhirat. Umar pernah bertemu Nafi’ bin Abdul Haris di Asfan. Sebelumnya, Umar menunjuk Nafi’ menjadi amilnya di Makkah. Maka Umar bertanya kepada Nafi’ “Siapakah yang menggantikanmu untuk memerintah di Makkah?” “Aku mengangkat Ibnu Abza sebagai penggantiku,” jawab Nafi’. “Engkau mengangkat seorang bekas budak untuk menggantikanmu mengurus Makkah?” “Wahai amirul mukminin, sesungguhnya dia seorang ahli qiraat dan hafal Al Quran, alim mengenai ilmu faraid.” Maka Umar pun menyetujuinya, seraya membacakan hadits Nabi إِنَّ اللَّهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الْكِتَابِ أَقْوَامًا وَيَضَعُ بِهِ آخَرِينَ “Sesungguhnya Allah meninggikan derajat suatu kaum berkat Kitab Al Quran ini dan merendahkan kaum lainnya karenanya.” HR. Muslim Sayyid Qutb dalam Tafsir Fi Zilalil Quran menjelaskan bahwa ayat ini mengajarkan kepada kaum muslimin bahwa keimananlah yang mendorong mereka berlapang dada dan menaati perintah. Ilmulah yang membina jiwa lalu dia bermurah hati dan taat. “Iman dan ilmu itu mengantarkan seseorang kepada derajat yang tinggi di sisi Allah. Derajat ini merupakan imbalan atas tempat yang diberikannya dengan suka hati dan atas kepatuhan kepada Rasulullah,” tulis Sayyid Qutb. 3. Pengetahuan dan Balasan Allah Poin ketiga dari Surat Al Mujadalah ayat 11 ini adalah penegasan bahwa Allah Maha Mengetahui dan Mengabarkan serta memberi imbalan berdasarkan ilmu. وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Allah Maha Mengetahui segala yang dilakukan oleh hamba-hambaNya. Termasuk motivasi yang melatarbelakanginya. Seluruhnya itu akan dikabarkan Allah di akhirat nanti dan akan diberiNya balasan. Mereka yang dengan ikhlas memberi kepalangan kepada saudaranya dan mereka yang mentaati Rasulullah, mereka akan mendapatkan pahala di akhirat kelak. Demikian pula mereka yang tidak mau memberi kelapangan, bahkan orang munafik yang menuduh Rasulullah tidak adil, mereka juga akan mendapatkan balasan di akhirat kelak. “Allah memberikan balasan berdasarkan ilmu dan pengetahuan akan hakikat perbuatanmu dan atas motivasi yang ada di balik perbuatan itu,” terang Sayyid Qutb. Baca juga Isi Kandungan Surat Al Mujadalah Ayat 11 Kandungan Surat Al Mujadilah Ayat 11 Berikut ini adalah isi kandungan Surat Al Mujadilah Ayat 11 Di antara adab menghadiri majlis termasuk majlis ilmu dan majlis dzikir adalah berlapang-lapang dan memberikan kelapangan kepada orang lain agar bisa duduk di majlis majlis boleh memerintahkan seseorang untuk pindah guna memberikan tempat kepada orang yang dimuliakan. Dan hendaklah orang yang diperintah mentaati pemimpin majlis yang memberikan kelapangan kepada saudaranya di majlis, Allah akan memberikan kelapangan akan meninggikan derajat orang yang beriman dan berilmu beberapa Maha Mengetahui apa yang dikerjakan hamba-hambaNya dan motivasi di balik perbuatan itu. Dia juga memberikan balasan berdasarkan hakikat dan motivasi perbuatan ini memotivasi orang-orang beriman untuk menuntut ilmu dan menjadi orang-orang yang berilmu. Demikian Surat Al Mujadalah ayat 11 mulai dari tulisan Arab dan latin, terjemah dalam bahasa Indonesia, tafsir dan isi kandungan maknanya. Semoga bermanfaat dan menjadikan bersemangat menuntut ilmu serta mengalamkan adab dalam menghadiri majlis. Wallahu a’lam bish shawab. [Muchlisin BK/BersamaDakwah]
- Surat Al-Mujadalah ayat 11 berisi tentang adab penuntut ilmu dalam majelis ilmu serta pentingnya menuntut ilmu karena orang-orang yang memiliki ilmu pengetahuan akan ditinggikan derajatnya oleh Allah Subhanahu wata’ala. Berikut ini bunyi surat Al-Mujadalah ayat 11 selengkapnya يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ Yaaa ayyuhal laziina aamanuu izaa qiila lakum tafassahuu fil majaalisi fafsahuu yafsahil laahu lakum wa izaa qiilan shuzuu fanshuzuu yarfa'il laahul laziina aamanuu minkum wallaziina uutul 'ilma darajaat; wallaahu bimaa ta'maluuna khabiir“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” QS. Al-Mujadalah 11. Asbabun-nuzul QS. Al-Mujadilah 11 Dikutip dari IAIN Palopo, dalam buku Tafsir Al-Mishbah tulisan Quraish Shihab, ditulis asbabun-nuzul atau sebab-sebab turunnya QS Al-Mujadilah ayat 11 ini adalah suatu saat di hari Jumat, di mana Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam biasa menggelar majelis ilmu pada teras masjid Nabawi dengan para sahabat dan kaum muslim lainnya. Lokasi tempat teras masjid yang sempit, membuat beberapa sahabat yang menjadi ahli perang Badar yang mengikuti perang Badar tidak mendapat tempat duduk di dekat Nabi Shalallahu alaihi biasanya Nabi Muhammad selalu memberi tempat khusus untuk para sahabatnya ahli Badar tersebut, karena besarnya jasa-jasa mereka. Dalam riwayat Ibnu Abbas, disebutkan bahwa saat para ahli Badar datang dan mengucap salam, salam mereka dijawab oleh kaum muslim dalam majelis ilmu tersebut namun para ahli Badar ini dibiarkan berdiri, tidak diberi tempat untuk duduk di tempat dekat Rasulullah SAW duduk. Melihat para sahabatnya ahli Badar berdiri, Rasulullah Shalallahu 'alai wassalam pun memerintahkan sebagian sahabat yang lain untuk berpindah dan memberi tempat untuk ahli Badar. Mereka pun mematuhi perintah Rasulullah SAW. Akan tetapi ada kaum munafik yang ikut di majelis ilmu itu berkata dan menuduh bahwa Rasulullah SAW tidak adil karena mengutamakan sahabat ahli Badar dibanding mereka yang sudah duduk lebih dahulu. Lantas turunlah ayat tersebut, untuk menjelaskan keutamaan memberi kelapangan bagi orang dalam majelis ilmu dan memberi tempat duduk kepada ahli badar. Laman menulis, selain itu, siapa saja yang menuruti perintah Rasulullah SAW untuk memberi kelapangan bagi sahabatnya para ahli badar dan berdiri saat diperintahkan untuk mendirikan salat, akan diberikan kelapangan pula oleh Allah Subhanahu wata’ala dalam hidupnya. Keutamaan menuntut ilmu dan berlapang dada Keutamaan menuntut ilmu juga menjadi poin penting di dalam ayat tersebut, karena Allah Subhanahu wata’ala sendiri berjanji akan meninggikan derajat orang-orang yang berilmu dibandingkan orang yang tidak mau atau enggan mencari ilmu. Dalam kitab Tafsir Fi Zilalil Qur’an, Sayyid Qutb menjabarkan ayat ini sebagai keutamaan kepada kaum muslimin untuk berlapang dada dan mentaati perintah, atas dasar iman kepada Allah dan Rasul-Nya. Ilmu dan iman akan mendidik jiwa seorang muslim untuk bermurah hati dan taat, apalagi kepada orang yang dicintai oleh Rasulullah SAW. Sesungguhnya taat dan patuh itu akan menghantarkan seorang muslim kepada derajat yang lebih tinggi di sisi Allah SWT, dan balasannya adalah diberikan kelapangan dalam hidup. Apalagi majelis ilmu Rasulullah SAW adalah taman-taman surga di mana malaikat pun turut memberikan doa kepada para penuntut ilmu di dalamnya. "Sungguh, para malaikat merendahkan sayapnya sebagai keridaan kepada penuntut ilmu. Orang yang berilmu akan dimintai ampunan oleh penduduk langit dan bumi, bahkan hingga ikan yang ada di dasar laut." HR. Abu Daud, Tirmidzi dan Ibnu Majah. Adab menuntut ilmu lain yang dapat diambil dari isi ayat QS Al-Mujadalah 11 tersebut adalah, selain taat kepada guru atau pemberi ilmu, juga berusaha mendekat duduk kepada guru agar lebih jelas mendengarkan isi ilmu yang diberikan. Memberi kelapangan duduk kepada peserta majelis lainnya, apalagi orang yang dihormati atau disayangi oleh Allah SWT dan Rasulullah SAW, bukanlah hal yang terlarang. Bahkan hal itu dapat menambah keridhoan Allah SWT dan Rasul-Nya. Nilai-nilai pendidikan akhlak yang ada pada ayat ini dan dapat diambil oleh kaum muslim adalah melapangkan hati, menjalin hubungan harmonis kepada sesama penuntut ilmu, dan memuliakan orang lain yang memiliki jasa-jasa kepada juga Surat Az-Zumar Ayat 53 & Makna Tak Berputus Asa dari Rahmat Allah Surat An-Najm Ayat 39-42 & Penjelasannya Soal Ikhtiar - Sosial Budaya Kontributor Cicik NovitaPenulis Cicik NovitaEditor Dhita Koesno
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Ingin rezeki berlimpah dengan berkah? Ketahui rahasianya dengan Klik disini! Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Hai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepada kalian, "Berlapang-lapanglah berluas-luaslah dalam majelis" yaitu majelis tempat Nabi saw. berada, dan majelis zikir sehingga orang-orang yang datang kepada kalian dapat tempat duduk. Menurut suatu qiraat lafal al-majaalis dibaca al-majlis dalam bentuk mufrad maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untuk kalian di surga nanti. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kalian" untuk melakukan salat dan hal-hal lainnya yang termasuk amal-amal kebaikan maka berdirilah menurut qiraat lainnya kedua-duanya dibaca fansyuzuu dengan memakai harakat damah pada huruf Syinnya niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kalian karena ketaatannya dalam hal tersebut dan Dia meninggikan pula orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat di surga nanti. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan. Wahai orang-orang yang mempercayai Allah dan rasul-Nya, apabila kalian diminta untuk melapangkan tempat duduk bagi orang lain agar ia dapat duduk bersama kalian maka lakukanlah, Allah pasti akan melapangkan segala sesuatu untuk kalian! Juga apabila kalian diminta untuk berdiri dari tempat duduk, maka berdirilah! Allah akan meninggikan derajat orang-orang Mukmin yang ikhlas dan orang-orang yang berilmu menjadi beberapa derajat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu yang kalian perbuat. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir Admin Submit 2015-04-01 021332 Link sumber Ayat ini merupakan pemberian adab dari Allah Subhaanahu wa Ta'aala kepada hamba-hamba-Nya yang mukmin, yaitu apabila mereka berkumpul dalam suatu majlis dan sebagian mereka atau sebagian orang yang datang butuh diberikan tempat duduk agar diberikan kelapangan untuknya. Hal itu, tidaklah merugikan orang yang duduk sedikit pun sehingga tercapai maksud saudaranya tanpa ada kerugian yang diterimanya. Dan balasan disesuaikan dengan jenis amalan, barang siapa yang melapangkan, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala akan memberikan kelapangan untuknya. Di surga. Untuk shalat tahiyyatul masjid, atau untuk melakukan kebaikan lainnya atau karena kebutuhan yang muncul. Agar terwujud maslahat itu, karena berdiri dalam hal seperti ini termasuk ilmu dan iman, dan Allah Subhaanahu wa Ta'aala akan meninggikan orang-orang yang berilmu dan beriman dengan beberapa derajat sesuai yang Allah berikan kepadanya berupa ilmu dan iman. Di surga. Oleh karena itu, Dia akan membalas setiap orang yang beramal dengan amalnya, jika baik maka akan dibalas dengan kebaikan dan jika buruk, maka akan dibalas dengan keburukan.
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى ٱلْمَجَٰلِسِ فَٱفْسَحُوا۟ يَفْسَحِ ٱللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ ۚ وَٱللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ Arab-Latin Yā ayyuhallażīna āmanū iżā qīla lakum tafassaḥụ fil-majālisi fafsaḥụ yafsaḥillāhu lakum, wa iżā qīlansyuzụ fansyuzụ yarfa'illāhullażīna āmanụ mingkum wallażīna ụtul-'ilma darajāt, wallāhu bimā ta'malụna khabīrArtinya Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu "Berlapang-lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. Al-Mujadalah 10 ✵ Al-Mujadalah 12 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangHikmah Berharga Mengenai Surat Al-Mujadalah Ayat 11 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Mujadalah Ayat 11 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada sekumpulan hikmah berharga dari ayat ini. Diketemukan sekumpulan penjelasan dari banyak ahli ilmu terkait makna surat Al-Mujadalah ayat 11, misalnya sebagaimana berikut📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaWahai orang-orang yang membenarkan Allah dan rasulNya serta melaksanakan syariatNya, bila kalian diminta agar sebagian dari kalian melapangkan majelis untuk sebagian yang lain, maka lakukanlah, niscaya Allah akan melapangkan kalian di dunia dan akhirat. Bila kalian wahai orang-orang yang beriman diminta agar bangkit dari majelis kalian untuk suatu hajat yang mengandung kebaiukan bagi kalian, maka bangkitlah. Allah akan meninggikan kedudukan orang-orang beriman yang ikhlas di antara kalian. Allah meninggikan derajat ahli ilmu dengan derajat-derajat yang banyak dalam pahala dan derajat meraih keridhaan. Allah Mahateliti terhadap amal-amal kalian, tidak ada sesuatu yang samar bagiNya, dan Dia akan membalas kalian atasnya. Ayat ini menyanjung kedudukan para ulama dan keutamaan mereka, serta ketinggian derajat mereka.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram11. Wahai orang-orang yang beriman kepada Allah dan melaksanakan apa yang disyariatkan kepada mereka, jika dikatakan kepada kalian, “Berlapang-lapanglah kalian di dalam majlis-majlis.” Maka lapangkanlah, niscaya Allah melapangkan bagi kalian kehidupan dunia dan di Akhirat. Dan jika dikatakan kepada kalian, “Bangkitlah dari majlis agar orang yang memiliki keutamaan duduk padanya.” Maka bangkitlah, niscaya Allah -Subḥānahu- mengangkat orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dengan beberapa derajat yang agung. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan, tidak ada sesuatu pun dari perbuatan kalian yang luput dari-Nya, dan Dia akan membalas kalian atas perbuatan tersebut.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah11. Dan Allah memerintahkan orang-orang beriman agar melapangkan tempat duduk untuk yang lain jika mereka diminta hal itu, dan agar mereka berdiri dari majelis mereka untuk melakukan hal yang bermanfaat. Kemudian Allah menyampaikan kabar gembira bagi orang-orang beriman dan berilmu bahwa mereka akan ditinggikan derajatnya di surga. Allah Maha Mengetahui segala perbuatan mereka, dan Allah akan membalas mereka atas perbuatan tersebut. Ibnu Umat meriwayatkan secara marfu’ bahwa Rasulullah melarang seseorang menyuruh orang lain untuk berdiri dari tempat duduknya agar dia dapat menempati tempat itu. Namun hendaklah mereka saling meluaskan dan melapangkan tempat bagi orang lain. Shahih al-Bukhari, kitab meminta izin, bab janganlah seseorang menyuruh orang lain untuk berdiri dari tempat duduknya, no. 2670.Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah11. يٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا۟ فِى الْمَجٰلِسِ Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu “Berlapang-lapanglah dalam majlis” Allah memerintahkan mereka untuk saling menjaga adab, dengan melapangkan tempat duduk bagi yang lain dalam sebuah majelis. Qatadah dan Mujahid mengatakan dahulu mereka saling berlomba-lomba untuk dapat mengikuti majelis Rasulullah, maka mereka diperintahkan untuk saling melapangkan tempat bagi orang lain. فَافْسَحُوا۟ يَفْسَحِ اللهُ لَكُمْ ۖ maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu Yakni maka lapangkanlah tempat bagi orang lain niscaya Allah akan melapangkan surga kalian. Hal ini berlaku pada setiap majelis tempat berkumpul kaum muslimin yang mengandung kebaikan dan pahala, baik itu dalam membicarakan urusan perang, zikir, atau pada saat khutbah jum’at. Setiap orang lebih berhak terhadap tempat yang lebih dahulu dia tempati, namun dia dianjurkan untuk melapangkan tempat bagi saudaranya yang lain. Rasulullah bersabda “Dilarang seseorang menyuruh orang lain untuk berpindah dari tempat duduknya kemudian dia duduk di tempatnya. Namun hendaklah saling melapangkan tempat duduk bagi yang lain.” وَإِذَا قِيلَ انشُزُوا۟ فَانشُزُوا۟ Dan apabila dikatakan “Berdirilah kamu” Yakni jika sebagian orang yang duduk di majelis itu diminta untuk berdiri dari tempat duduknya agar orang yang dimuliakan dalam agama dan orang yang berilmu dapat duduk di tempat itu maka hendaklah mereka berdiri. يَرْفَعِ اللهُ الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا۟ الْعِلْمَ دَرَجٰتٍ ۚ Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat Yakni Allah mengangkat derajat orang yang berilmu diantara kalian dengan kemuliaan di dunia dan pahala di akhirat. Maka barangsiapa yang beriman dan memiliki ilmu maka Allah akan mengangkat derajatnya dengan keimanannya itu dan mengangkat derajatnya dengan ilmunya pula; dan salah satu dari itu adalah Allah mengangkat derajat mereka dalam majelis-majelis.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah11. Wahai orang yang beriman, jika dikatakan kepada kalian berikan keluasan/kelapangan di dalam tempat duduk majelis untuk para pendahulu kalian. Maka Allah akan meluaskan rahmat-Nya berupa keluasan tempat, jiwa, rizki, surga dan sebagainya kepada kalian. Apabila dikatakan kepada kalian Berdirilah untuk memberi kelapangan kepada para pendahulu kalian dengan cekatan. Maka Allah akan meluaskan tempat kalian di dunia dan di surga. Allah mengangkat derajat para ulama beberapa derajat dalam kemuliaan dan posisi yang tinggi di dunia dan akhirat sebab berpadunya ilmu dan amal mereka. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui segala amal kalian. Ini adalah ancaman bagi mereka yang tidak menjalankan perintah-Nya. Qatadah berkata Pernah ketika ada kelompok orang yang ikut perang Badar baru datang dalam majelis mereka dan kemudian diperintahkan untuk berdiri melapangkan tempat, mereka menunjukkan roman tidak suka kepada perintah rasul SAW. Maka turunlah ayat ini📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam MadinahWahai orang-orang yang beriman, apabila dikatakan kepada kalian,“Berilah kelapangan} lapangkanlah {di dalam majelis-majelis” lapangkanlah} lapangkanlah {niscaya Allah akan memberi kelapangan kepada kalian} Allah akan memberi kelapangan kepada kalian di dunia dan akhirat {Apabila dikatakan,“Berdirilah”} berdirilah dari sebagian majelis, agar orang yang mempunyai karunia duduk di sana {Maka berdirilah} maka berdirilah dari sana {niscaya Allah akan mengangkat orang-orang yang beriman di antara kalian dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Allah Maha Mengetahui terhadap apa yang kalian kerjakanMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H11. Ini adalah ajaran dari allah untuk para hambaNya yang beriman ketika mereka berada dalam majelis perkumpulan, yang sebagian dari mereka ada orang yang baru datang meminta agar tempat duduk diperluas. Termasuk bersopan santun dalam hal ini adalah dengan memberikan kelonggaran tempat baginya agar maksudnya bisa terpenuhi, bukan untuk mengganggu orang yang memberi kelonggaran tempat tersebut. Maksud saudaranya pun terpenuhi tanpa harus terganggu. Balasan itu berdasarkan jenis amal. Siapa pun yang memberi kelonggaran, maka akan diberi kelonggaran oleh Allah, siapa pun yang memberi keleluasaan pada saudaranya, maka Allah akan memberinya keleluasaan. “Dan apabila dikatakan, Berdirilah kamu’,” artinya berdirilah dari tempat duduk kalian, karena adanya suatu keperluan mendesak, “maka berdirilah,” maksudnya segeralah berdiri agar kemaslahatan tercapai, karena melaksanakan hal seperti ini termasuk bagian dari ilmu dan iman. Allah akan mengangkat derajat orang yang berilmu dan beriman berdasarkan ilmu dan keimanan yang Allah berikan pada mereka. “Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” Masing-masing diberi balasan berdasarkan amalnya. Perbuatan baik akan dibalas baik dan perbuatan buruk akan dibalas buruk. Di dalam ayat ini terdapat penjelasan tentang keutamaan ilmu. Dan keindahan serta buah dari ilmu adalah dengan beradab dengan adab-adab ilmu serta menunaikan tuntutannya.📚 An-Nafahat Al-Makkiyah / Syaikh Muhammad bin Shalih asy-SyawiSurat Al-Mujadalah ayat 11 Wahai orang-orang yang dia beriman kepada Allah dan Rasul-Nya ﷺ jika dikatakan kepada kalian berlapang-lapanglah dalam majelis kalian, maka lapangkanlah, Allah akan melapangkan kalian di dunia dan akhirat. Dan jika dikatakan kepada kalian juga Bangkitlah dan berdirilah dari majelis kalian karena sebab di antara sebab; Maka bagi kalian wajib bersegera melaksanakan perintah dan menjawab agar mendapatkan kebaikan secara umum; Ketahuilah bahwasanya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman dan mentauhidkan-Nya, dan yang membenarkan Rasul-Nya ﷺ serta mengikutinya, Allah akan berikan derajat yang tinggi, dan Allah akan berika derajat keilmuan dan keimanan, Allah akan angkat derajat kalian di dunia dan di akhirat. Allah Maha Tahu atas seluruh amalan-amalan kalian, tidak tersembunyi sesuatupun, dan akan dihisab kalian dengan amalan-amalan kalian, dan dibalas dengannya.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, ini merupakan pemberian adab dari Allah Subhaanahu wa Ta'aala kepada hamba-hamba-Nya yang mukmin, yaitu apabila mereka berkumpul dalam suatu majlis dan sebagian mereka atau sebagian orang yang datang butuh diberikan tempat duduk agar diberikan kelapangan untuknya. Hal itu, tidaklah merugikan orang yang duduk sedikit pun sehingga tercapai maksud saudaranya tanpa ada kerugian yang diterimanya. Dan balasan disesuaikan dengan jenis amalan, barang siapa yang melapangkan, maka Allah Subhaanahu wa Ta'aala akan memberikan kelapangan untuknya. Di surga. Untuk shalat tahiyyatul masjid, atau untuk melakukan kebaikan lainnya atau karena kebutuhan yang muncul. Agar terwujud maslahat itu, karena berdiri dalam hal seperti ini termasuk ilmu dan iman, dan Allah Subhaanahu wa Ta'aala akan meninggikan orang-orang yang berilmu dan beriman dengan beberapa derajat sesuai yang Allah berikan kepadanya berupa ilmu dan iman. Di surga. Oleh karena itu, Dia akan membalas setiap orang yang beramal dengan amalnya, jika baik maka akan dibalas dengan kebaikan dan jika buruk, maka akan dibalas dengan dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Mujadalah Ayat 11Pada ayat yang lalu Allah memerintahkan kaum muslim agar menghindarkan diri dari perbuatan berbisik-bisik dan pembicaraan rahasia, karena akan menimbulkan rasa tidak enak bagi muslim lainnya. Pada ayat ini, Allah memerintahkan kaum muslim untuk melakukan perbuatan yang menimbulkan rasa persaudaraan dalam semua pertemuan. Wahai orang-orang yang beriman apabila dikatakan kepadamu, dalam berbagai forum atau kesempatan, 'berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, agar orang-orang bisa masuk ke dalam ruangan itu, ' maka lapangkanlah jalan menuju majelis tersebut, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu dalam berbagai kesempatan, forum, atau majelis. Dan apabila dikatakan kepada kamu dalam berbagai tempat, 'berdirilah kamu untuk memberi penghormatan, ' maka berdirilah sebagai tanda kerendahan hati, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu karena keyakinannya yang benar, dan Allah pun akan mengangkat orang-orang yang diberi ilmu, karena ilmunya menjadi hujah yang menerangi umat, beberapa derajat dibandingkan orang-orang yang tidak berilmu. Dan Allah mahateliti terhadap niat, cara, dan tujuan dari apa yang kamu kerjakan, baik persoalan dunia maupun akhirat. 12. Pada ayat sebelumnya Allah memerintahkan agar orang-orang beriman mengembangkan adab yang baik, yaitu saling memberikan tempat dalam pertemuan tanda saling menghormati dan menumbuhkan persaudaraan. Allah pun meninggikan derajat orang yang beriman, berilmu, dan beramal dengan ilmunya itu. Pada ayat ini, Allah menerangkan bahwa para sahabat yang ingin menghadap nabi diperintahkan mengembangkan adab yang baik, yaitu bersedekah terlebih dahulu guna menyucikan dirinya. Wahai orang-orang yang beriman! apabila kamu mengadakan pembicaraan khusus dengan rasul untuk berkonsultasi tentang masalah yang sangat pribadi, hendaklah kamu mengeluarkan sedekah kepada orang miskin agar diri kamu menjadi bersih dari penyakit kikir, juga untuk mengurangi beban beliau menerima orang-orang yang tidak berkepentingan, sebelum melakukan pembicaraan itu. Yang demikian itu, bersedekah kepada fakir miskin sebelum berkonsultasi dengan nabi, lebih baik bagimu, karena kamu berbagi dan peduli dengan orang-orang kecil dan lebih bersih, karena kamu membuang sifat kikir dan cinta harta yang berlebihan. Tetapi jika kamu tidak memperoleh harta atau uang yang akan disedekahkan sebelum bertemu nabi karena kemiskinan, maka sungguh, Allah maha pengampun kepada orang yang hendak bersedekah, tetapi tidak sanggup, maha penyayang kepada hamba yang baik dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Demikianlah beberapa penjelasan dari para mufassirun berkaitan isi dan arti surat Al-Mujadalah ayat 11 arab-latin dan artinya, semoga memberi kebaikan untuk kita bersama. Dukunglah usaha kami dengan mencantumkan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan Halaman Banyak Dilihat Telaah banyak materi yang banyak dilihat, seperti surat/ayat Ar-Rahman, Al-Mulk, Yasin, Al-Kautsar, Ayat Kursi, Al-Waqi’ah. Ada pula Al-Baqarah, Shad 54, Do’a Sholat Dhuha, Al-Kahfi, Asmaul Husna, Al-Ikhlas. Ar-RahmanAl-MulkYasinAl-KautsarAyat KursiAl-Waqi’ahAl-BaqarahShad 54Do’a Sholat DhuhaAl-KahfiAsmaul HusnaAl-Ikhlas Pencarian an naziat, surat al a'la, surah al alaq, ar rahman latin, surah al isra ayat 32 Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
Masrozakdoctom berbagi tajwid, kali ini tajwid yang masrozakdotcom bahas adalah tajwid surat al mujadilah ayat 11. Seperti apa tajwidnya ? Yuk kita perhatikan sama - sama pembahasan dibawah ini. Ingin melihat pembahasan sebelumnya? Silahkan bisa dilihat disini tajwid surat ali imran ayat 31. Atau silahkan gunakan pencarian jika ingin mencari tajwid ayat yang lainnya. Okeh tampa panjang lebar lagi masrozakdotcom langsung membahas tajwidnya. Tajwid Surat Al Mujadalah ayat 11 Perhatikan ayat berikut ini yang sudah diberikan tanda garis. Tajwid yang di sebutkan akan mengikuti tanda garis yang sudah diberikan. Berikut adalah uraannya 1. Yang telah diberikan tanda garis warna ungu tajwidnya adalah mad jaiz mungpasil 2. Yang telah diberikan tanda garis warna biru tajwidnya adalah mad thobi'i 3. Yang telah diberikan tanda garis warna hijau tajwidnya adalah mad badal 4. Yang telah diberikan tanda garis warna kuning tajwidnya adalah idhar safawi 5. Yang telah diberikan tanda garis warna oranye tajwidnya adalah alif lam komariah 6. Yang telah diberikan tanda garis warna biru tajwidnya adalah mad thobi'i 7. Yang telah diberikan tanda garis warna merah tajwidnya adalah ikhfa 8. Yang telah diberikan tanda garis warna coklat tajwidnya adalah mad arid lisukun Silahkan simak juga pembahasan melalui vidio berikut ini. Demikian pembahasan tajwid pada surat al mujadalah ayat 11, semoga bermanfaat. Aamiin Kandungan Surat Almujadalah ayat 11 Sedikit pembahasan kandungannya, pada surat ini Alloh menjelaskan kepada kita semuanya bahwa Alloh akan meninggikan derajat orang - orang yang beriman dan berilmupengtahuna diantara manusia beberapa derajat. Perhatikan terjemahannya berikut ini. Hai Orang - orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu " berila kelapangan dalam majelis - majelis." maka lapangkanlah, niscaya Alloh akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan . "berdirilah kamu. " maka berdirilah, niscaya Alloh akan mengangkat derajat orang - orang beriman dinataramu dan orang - orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Alloh maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan. Demikian sedikit kandungannya semoga bermanfaat dan memotifasi kita supaya terus menuntut ilmu dan memupuk keimanan.
hukum bacaan surat al mujadalah ayat 11 beserta alasannya